• Apa Adanya Dirinya, Apa Adanya Dirimu

    Apakah dia bukan yang pertama untukmu?
    Seseorang yang bersamamu kini akan terasa menjadi masa depanmu meskipun bukan yang pertama bagimu.
    Pernahkah bayang-bayang masa lalu mengusikmu? Darinya, maupun dari dirimu sendiri.
    Jika “ya”, mari kita berbagi di sini.


    Saya bukan yang pertama untuk Fee, begitu pun dia bagi saya. Kami sama-sama pernah memiliki cinta pertama, yang pada akhirnya tidak akan pernah menjadi yang terakhir untuk kami. Takdir mempertemukan. Saya pernah terluka, ia pernah terluka. Kami berteman, tanpa tahu latar belakang masing-masing kami saling menyembuhkan. Persahabatan ini yang kemudian membawa kami bersama hingga saat ini.

    Sesekali ‘selentingan’ masa lalunya menghampiri saya, berkali-kali menampar ingatan dan menimbulkan perih. Tidak bisa menggambarkan bagaimana rasanya terluka karenanya. Tetapi kepercayaan saya terhadap Fee mampu menetralisir sakitnya.

    Iya. Kepercayaan. Hanya kata sederhana itu yang kamu butuhkan ketika masa lalu membuatmu meragukan masa kini. Hanya kata sederhana itu yang kamu butuhkan ketika perangkap masa lalu menahanmu untuk melangkah ke depan.

    Ada alasan mengapa kamu merasa ingin menggenggam erat tangannya. Ada alasan mengapa hanya dengan melihatnya tersenyum kesedihanmu menghilang. Ada alasan mengapa ia menjadi yang terakhir yang kamu ingat sebelum kamu tertidur. Ada alasan mengapa dukungannya begitu penting untukmu dibandingkan oranglain. Meskipun kamu sulit menjelaskan apa, tetapi alasan itu ada.

    Ingat saja bagaimana ia selalu berusaha mengutamakan kamu daripada hal lainnya. Dia mungkin butuh waktu untuk ngumpul bareng teman-temannya, tetapi ia selalu menyempatkan diri untuk memberi kabar. Ingat saja bagaimana sesekali ia meluangkan waktu menyanyakan apa makan siangmu di tengah-tengah kesibukan pekerjaannya. Mungkin ia sering lupa membalas pesan dari kamu karena asyik main game, tetapi waktu yang ia luangkan untuk bisa bersama kamu jauh lebih banyak. Dia mungkin tidak ingat puisi indah yang kamu rangkaikan khusus untuknya, tetapi ia ingat buku favoritmu. Dia mungkin tidak pintar merayu ataupun memuji, tetapi ia adalah orang yang mau bersabar menghadapi mood kamu yang naik turun saat PMS. Kalian mungkin sesekali akan berbeda pendapat dan berdebat, tetapi ia bukan tipe orang yang gengsi untuk memulai percakapan saat kalian marahan. Mungkin ia adalah orang yang cuek dan dingin, tetapi ia adalah orang pertama yang akan muncul saat kamu lagi kesusahan. Dan beberapa hal lain yang saya yakin bisa lebih banyak kamu tambahkan sendiri.

    Kamu maupun dirinya bukan orang yang sempurna. Kamu maupun dia punya masa lalu. Dirinya dan masa lalu adalah satu paket yang harus kamu terima ketika kamu menjawab “Yes, I do” saat ia menyatakan cinta padamu. Mungkin sekali waktu kamu akan melupakan ini, karena terkadang masa lalu terlampau kuat menebarkan jala cemburu, tetapi mengapa harus kalah pada masa lalu, ketika saat ini kamu adalah orang yang ia pilih untuk bersamanya menuliskan cerita terbaik di masa depan?

    Rasa marah, kesal, atau cemburu, mungkin akan sekali waktu mengusikmu, membuatmu lupa untuk melihat segala kebaikan yang ia miliki.
    Namun, jika ia adalah seseorang yang selalu berusaha memperbaiki dirinya dan selalu belajar untuk memahami kamu, mengapa kamu tidak bisa melakukannya juga?

    credit to : http://biabhering.tumblr.com/


0 comments:

Post a Comment