• Mencintai dengan ikhlas itu...indah

    'Berhati-hatilah dengan apa yang kau minta'....pernah dengar istilah ini?
    Sampai dengan dua tahun yang lalu saya tidak pernah benar-benar mengerti maksud dari ungkapan ini.

    Seperti yang sudah-sudah, ini adalah cerita tentang masa lalu.
    Semua orang memiliki masa lalu dan beberapa di antaranya adalah sesuatu yang merubah sudut pandang kita dan turut berperan dalam mendewasakan diri kita. Like this one I'm gonna tell you.

    Siapa sih yang nggak sedih (pake banget) waktu patah hati? Rasanya dunia runtuh di bawah kaki kita (versi lebay-red). Perasaan campur aduk, karena yang namanya patah hati itu pasti berhubungan dengan orang yang sangat kita sayangi.
    Ini cerita tentang pengalaman menyukai seseorang, yang meskipun bukan lelaki pertama tetapi yang pertama kali membuat saya paham tentang "What love is" dan ini bukan pelajaran yang kamu dengar secara teori.

    Singkat cerita, patah hati membuat saya kalap, memohon pada Tuhan untuk menghapus dia dari ingatan saya, berharap tidak pernah mengenal dia, agar dia mehilang saja dari hidup saya. Well, kalian semua yang patah hati pasti pernah berpikir seperti ini, hehehe...
    Beberapa waktu kemudian saya mendengar kabar langsung dari dia bahwa dia kecelakaan, dan saat itulah saya sadar, inilah jawaban Tuhan pada pengharapan saya waktu itu. Beruntungnya, Tuhan tidak benar-benar 'menjawab' doa saya seratus persen. Saat itu juga saya berpikir, bagaimana jika saya benar-benar tidak pernah melihatnya lagi, bagaimana jika kecelakaan itu berakibat lebih buruk dari ini, dan saat itu juga saya sadar bahwa masih bisa melihat dia secara utuh sekalipun kamu tidak memilikinya adalah suatu hal yang lebih baik daripada tidak melihat dia sama sekali atau melihat dia terluka atau terjadi sesuatu yang buruk padanya.

    Tuhan menegur saya lewat musibah ini. Tuhan mengajarkan saya tentang keikhlasan mencintai.
    Saya bisa menerima bahwa sesuatu memang tidak berjalan sesuai pengharapan, dan jika dulu saya mengingat tentang hal itu saya akan sangat marah dan terluka, setelah kejadian itu saya bahkan bisa melihat dia dengan tersenyum. Benar-benar tersenyum. Bukan lagi luka yang ada di hati saya ketika melihat sosoknya, melainkan keinginan untuk tetap menjadi sahabatnya, yang ada di sana ketika ia membutuhkan, yang akan menemaninya berjalan sepanjang koridor kampus sampai kakinya yang terluka sembuh, yang masih akan berbagi cerita dengannya, tertawa bersamanya, dan mengingatkannya untuk rajin mengganti perban di kakinya. Mungkin kedengarannya aneh, tetapi saya menikmatnya.

    Tidak masalah jika bukan kamu yang dia pilih, tidak masalah jika saat ini kamu tidak memilikinya, tidak masalah jika perasaan sayang kamu 'terpaksa' harus dibendung atau disimpan saja dalam hati agar tidak menodai persahabatan kalian. Kedengarannya menyakitkan, tetapi jika kamu benar-benar tulus mencintainya rasanya tidak lagi akan menyakitkan.

    Ini adalah sebuah perasaan yang luar biasa indah, tentang bagaimana menyayangi seseorang tanpa mengharapkan sesuatu yang lebih, yang pertama kali terjadi dalam hidup saya.
    Dan siapapun kamu, saya berharap perasaan seperti ini akan hadir dalam hidup kamu. Karena cinta yang ikhlas itu indah :) dimana pernyataan "Saya bahagia melihat dia bahagia meskipun bukan dengan saya" bukan lagi sebuah pernyataan klise.
    Love is a gift, isn't it? :)


1 comments:

  1. ok said...

    wow, tulisan nya bagus dan mengisnpirasi, mohon kunjungi blog saya di www.kingmotivation.blogspot.com

Post a Comment