• Mereka pun masih semangat menuntut ilmu...

    Suatu hari di terminal arjosari....
    Ketika tengah berjalan cepat ke pintu keluar, saya melewati seorang wanita (maaf) tuna netra yang sedang berjalan dengan meraba lantai terminal dengan tongkatnya.
    Maka saya menawarkan bantuan untuk membantunya.
    Sementara saya menuntunnya ke pangkalan angkot sesuai dengan permintaannya kami mengobrol sedikit--tetapi cukup membuat saya tercengang:
    Aku : Ibu darimana?
    Beliau : Saya dari probolinggo, habis ngurus skripsi di sana.

    GZZZZZ...

    Saking speechless-nya saya malah ngomentarin (gag penting) : ibu kuliah???---maksudnya sih mau bilang "ibu kuliah? Anda luar biasa!!" tapi "Anda luar biasanya" kesensor gara2 saking tertegunnya. Ibunya cuma senyum2 aja, padahal aseli gag maksud menghina.. cuma takjub..

    Gimana nggak tertegun, kalo kadang kita masih suka mengeluh ketika tugas kuliah menumpuk, atau gimana susahnya kita membagi waktu, dan laen2 padahal kita diberi indera yang lengkap oleh Tuhan YME. Mungkin kalau manusia bisa kaya dengan mengeluh, kita uda bakal kaya raya...
    Tapi ibu (atau mbak) ini masih tetep bela2in jauh2 dari tempat asalnya buat ngurus SKRIPSI padahal (maaf) jalan aja dia meraba pake tongkat. Masalahnya bukan di skripsinya sih, tapi gimana semangat dia menuntut ilmu dengan kekurangan dia yang kayak gitu...

    Jadi malu kalo inget punya niat ngasi garem ke aqua dosen ....

    Intinya, Tuhan sudah memberikan segala yang kita butuhkan, dengan kekurangan dan kelebihan kita masing-masing, tapi terkadang kita lupa untuk bersyukur, sehingga kita juga lupa untuk memanfaatkan secara maksimal apa yang sudah Tuhan berikan pada kita, dan kita akan selalu merasa kurang. Buat bagaimana sebuah kekurangan itu bisa kita maksimalkan, belajar dari kehidupan orang-orang seperti beliau ini...

    InsyaAllah...

0 comments:

Post a Comment